Senin, 22 April 2019

MORAL & ETIKA: 2019, 04,23, FILOSOFI BATAK TOBA, "NILANGKA TU JOLO, TINAILIHON TU PUDI""



Mata kuliah               : Moral Fundamental I
Nomor                         :  5111272
Dosen                           : Largus Nadeak, Lic. S. Th.
Nama Mahaiswa       : Christian Amore Sitohang (170510015)
“NILANGKA TU JOLO, TINAILIHON TU PUDI”
Filosifi Batak Toba  nilangka tu jolo, tinailihon tu pudi” memiliki arti yang sederhana yakni; dilangkahkan ke depan, namun perlu melirik kebelakang.” Filosofi ini selalu diungkapkan orang tua kepada anaknya yang berisi pengharapan akan masa depan yang lebih baik namun tetap bercermin pada masa lalu.
Kalimat “nilangka tu jolo” dapat diartikan sebagai tindakan melangkah kedepan. Namun dalam melangkah ke depan ini lebih mendalam menjadi refleksi akan suatu harapan, cita dan tujuan yang akan di tuju ataupun masa depan. Sedangkan kalimat “tinalihon tu pudi” dalam artian sederhana ‘manilik’, ‘tinilik’ dan ‘tinailihon’ menunjukkan perbuatan melirik, mengintip, melihat secara tidak penuh (melihat ke belakang namun hanya sekilas atau tidak perlu sampai membalikkan badan, hanya dengan memalingkan kepala atau hanya lirikan mata sedikit, karena dengan melakukan demikian orang dapat terus melangkah namun tidak tersandung dan jatuh jika ada hambatan di depannya). Dalam artian mendalamnya dapat direfleksikan tindakan ini mengandung makna bahwa ada hal, pengalaman (baik atau buruk), sejarah dan juga petuah-petuah yang pernah disampaikan menjadi ingatan, pelajaran juga ‘cambuk’ untuk dipertimbangkan dalam menjalani apapun. Pengalaman-pengalaman ini perlu diindahkan dan dijadikan ajaran agar segala hal yang baik menjadi lebih baik dan segala yang kurang dapat diperbaiki untuk menjadi lebih baik lagi.
Maka filosofi Batak “nilangka tu jolo, tinailihon tu pudi” dapat kita maknai sebagai petuah yang sering disampaikan kepada anak atau orang-orang yang akan melangkah atau memulai cita-citanya. Orang tersebut disemangati agar tetap semangat melangka ke depan namun diingatkan juga agar sesekali ingat masa lalunya, tujuan awalnya, tidak sombong atau ‘lupa daratan’ dan segala hal petuah yang mengingatkan dia untuk hati-hati agar apa yang dituju tercapai. Demikianlah orang akan tetap melangkah dalam segala kehati-hatian dan selalu ingat akan apa yang telah teerjadi sebagai pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar