Sabtu, 17 November 2018

SPIRITUALITAS: ALLAH FRANSISKUS DARI ASISI (Siapakah Allah Menurut Fransiskus)



Allah  Fransiskus dari Asisi
(Siapakah Allah Menurut  Fransiskus ?)
PENDAHULUAN

Dalam diskusi yang dilaksanakan oleh kelompok kami, yang terdiri dari 5 orang saudara Conventual dan seorang Rahib (mantan kapusin), dapat dikatakan kami semua sama-sama memiliki paling tidak pengetahuan dasar tentang Fransiskus. Sebelum berdiskusi kami membagi tugas masing-masing setiap saudara untuk membaca buku “SPIRITUALITAS DASAR FRANSISKAN” karangan Manangar C. Marpaung. Dalam hal ini buku tersebut menjadi gambaran umum yang memberi banyak masukan kepada kami tentang penjelasan secara garis besar paham Allah menurut Fransiskus Asisi dalam bab I-V. Setelah membagi tugas dalam 6 bagian,  yakni: a. riwayat singkat hidup Fransiskus Asisi, b. gambaran umum Allah dalam doa-doa Fransiskus, c. Allah Bapa menurut Fransiskus, d. Allah Putera menurut Fransiskus, e. Allah Roh Kudus menurut Fransiskus, f. Allah Tritunggal menurut Fransiskus, kemudian kami berbagi cerita dari apa yang kami baca. Keenam hal inilah yang kemudian di paparkan dengan bahasa yang sederhana  dan menjadi diskusi, permenungan, dan tulisan kami untuk memenuhi tugas akhir Semester Genap dalam Tinggat I ini.

RIWAYAT SINGKAT HIDUP FRANSISKUS
Fransiskus Asissi dilahirkan pada tahun 1181 di kota Asisi dengan nama Fransesco Bernadone. Ayahnya bernama Pietro Bernadone seorang pedagang kain yang kaya raya, ibunya bernama Donna Pica berkebangsaan Prancis. Seperti kebanyakan anak orang kaya lainnya ia juga hobby bersenang-senang, minum-minum dan menghamburkan harta ayahnya bersama teman-temannya yang sesama anak kaum bangsawan. Namun, sejak muda ia sudah kecewa dengan keadaan dunia sekitarnya, ini tampak dalam kisah perjumpaannya dengan seorang pengemis. Saat ia sedang berkumpul bersama teman-temannya, datanglah seorang pengemis yang minta sedekah. Semua temannya tidak ada yang mempedulikan keberadaan pengemis itu, tapi Fransiskus malah memberi semua uang yang ada di kantongnya pada pengemis itu. Tak ayal seketika itu juga teman-temannya mengolok-oloknya dan ketika sampai di rumah ayahnya pun memarahinya karena malu atas sikap anaknya.
Pada tahun 1201 ketika usianya menginjak 20 tahun ia bergabung dalam peperangan melawan pemberontak di Perugia. Ia tertangkap dan di tawan selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada saat itulah ia mendekatkan diri pada Sang Empunya Kehidupan. Setelah bebas ia menjadi berubah ia memutuskan untuk hidup miskin, ia pergi ke Roma dan memberikan jubahnya yang mahal pada pengemis, setelah itu ia ikut dengan pengemis itu pula untuk mengemis. Semua hasil mengemis selalu ia persembahkan ke dalam kotak persembahan di dalam gereja. Suatu hari saat ia usai mengikuti misa di gereja St. Damiano, Tuhan bersabda padanya :Fransiskus, perbaiki gereja-Ku yang hampir ambruk ini.” Segera saja ia pulang ke rumahnya lalu menjual kudanya serta setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membangun kembali gereja tua itu.
Tak ayal lagi Tn Pietro marah sekali, ia mencoba menyadarkan anaknya, pertama dengan mengurungnya, lalu dengan hukuman badan dan terakhir mengancamnya saat Fransiskus lari pada Uskup Guido, yang merupakan uskup kota Asisi. Ia mengancam Fransiskus di hadapan uskup itu jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan  mengakui Fransiskus sebagai anak dan otomatis tidak akan memberikan warisan apa-apa padanya. Mendengar itu, Fransiskus malah melepaskan jubah yang di terima dari ayahnya dan mulai saat itu ia menjadi gelandangan di sekitar bukit Asisi.
              Setelah peristiwa itu sekitar tahun 1209 ia terinspirasi oleh kutipan dari Injil Matius, 10:9. Yesus dalam Injil tersebut mengajarkan para pengikutnya bahwa mereka harus pergi dan memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat, mereka dilarang membawa uang, tongkat atau memakai sepatu. Ia memutuskan untuk menyerahkan diri pada kehidupan kemiskinan kerasulan. Memakai pakaian kasar, bertelanjang kaki dan pergi tanpa tongkat atau bekal sesuai dengan petunjuk Injil. Beberapa teman-teman sekotanya pun segera bergabung dengannya, dalam setahun jumlah mereka mencapai sebelas orang. Mereka tinggal di rumah kusta merawat orang sakit kusta, ada pula yang berkeliling ke daerah-daerah pegunungan untuk berkotbah sambil bernyanyi dan bergembira.
             Pada tahun 1209 Fransiskus memimpin para pengikutnya ke Roma untuk meminta ijin Paus guna mendirikan sebuah ordo keagamaan baru. Mula-mula Paus tidak begitu saja mau mengakuinya dan memberikan pengesahan. Baru pada tahun 1210 Fransiskus bersaudara sukses mendapat persetujuan dari Paus Innocent III. Kelompok ini mulai berkarya dengan menyediakan tempat untuk  melayani orang-orang sakit dan miskin, khotbah.

GAMBARAN UMUM ALLAH DALAM DOA-DOA DAN TULISAN FRANSISKUS
Dalam masa hidupnya Fransiskus dapat dikatakan “doa yang hidup”, mengapa demikian? Setelah masa pertobatannya dan ia mengalami panggilan di puing-puing gereja San Damiano yang rusak. Kehidupan Fransiskus berubah. Namun yang sangat khusus, Fransiskus dalam banyak tulisan dan yang dikisahkan, selalu menghadirkan doa-doa dalam segala tulisannya. Doa-doa, pujian ibadat, karya-karya, aturan hidup/anggaran dasar, petuah-petuah, wasiat, banyak tulisan lainnya yang menunjukan bahwa Fransiskus selalu berdoa.  
Dalam doa-doanya, Fransiskus banyak menyebut sapaan yang ditujukan kepada Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Banyak seruan simbolik dan penamaan yang disematkan oleh Fransiskus, baik yang ia buat maupun yang ia angkat dari isi Kitab Suci.
Allah Mahakuasa, Mahatingi, Mahaluhur, Mahabaik, Satu-satunya yang benar dan paling baik, yang telah dan selalu melakukan yang baik, cahaya yang tak terhampiri, yang berbelaskasih, pencipta melalui Putera dan dalam Roh Kudus, patut menerima puji-pujian dan hormat, menguji dengan percobaan dan penyakit, dan lain sebagainya. Banyak seruan pujian yang Fransiskus sendiri buat sebagai ungkapan hatinya akan Allah yang dialaminya. Dan dalam ungkapan doa-doanya, pengalaman yang ia alami tertampak di dalamnya.
Pengalaman akan Allah inilah yang mempengaruhi seluruh hidup, doa dan tulisan Fransiskus. Apa yang ia hidupi dan alami ia ungkapkan dalam doa, seluruh tulisannya dan terlebih hidupnya.

ALLAH  BAPA
Saat menelanjangkan diri dan menyerahkan sisa milik yang ada padanya yakni pakaian yang di tubuhnya, Fransiskus menyatakan bahwa bapanya sekarang adalah Bapa yang di surga yakni Allah sendiri dan tiada lain. Ini dilakukannya dengan menyerahkan diri pada gereja di hadapan uskup Asisi. Ia menemukan cara hidup baru yaitu dengan mengikuti Kristus yang tersalib dan meninggalkan segala kemapanan. Ini merupakan awal dari pertobatannya. Fransiskus menanggalkan harta orang tuanya dan mengikuti nasehat injil.  Dia menyerahkan seluruh hidupnya di bawah bimbingan Roh Kudus. Dengan kebebasan ini di tangan Bapa, maka pandangan terhadap dunia menjadi baru dan murni, ia bergabung dengan seluruh ciptaan dan disana ia menemukan kebaikan dan keindahan. Ia tidak ingin yang lain selain cinta yang total dan murni hanya kepada Allah saja. Hal inilah yang menjadi pengalaman mistik Fransiskus mengalami ke-Allah-Bapa-an yang ia nyatakan dalam tindakan jasmani, namun lebih dalam, ini merupakan panggilan jiwa dan dorongan Roh yang menuntun ia sampai kepada pengalaman akan Allah Bapa.
Sebagai makluk ciptaan Allah, Fransiskus menyadari dan mendasarkan cinta kasih dalam ordonya. Fransiskus mengakui Kristus sebagai putera Allah yang di cintai oleh Bapa yang membimbing kita kepada-Nya maka dari sini mulai terjalin persaudaraan universal yang seluruhnya di aturkan dalam diri Yesus Kristus. Persaudaraan universal yang di maksud  mengungkapkan asal-usul yang sama, cinta umum yang sama, yang produktif dan subur yang menempatkan segala sesuatu yang ada dalam keberadaannya sampai kepenuhan dan kebahagiaan.
Kemiskinan menjadi jalan yang di pilih oleh Fransiskus sebagai tindakan pribadinya sendiri untuk memberi diri kepada Kristus. Dia sudah meninggalkan kemapanan di dunia sebagai orang yang kaya dan berani menjadi miskin. Dia menyadari bahwa kekayaan membawa seseorang pada materialisme dan kehausan akan kekuasaan yang bertentangan dengan injil. Keputusan ini di lakukan oleh Fransiskus sebagaimana telah di lakukan oleh Kristus yang menjadi miskin. Kemiskinan putera Allah itu di akui kedaulatan Bapa pencipta segala sesuatu. Bagi Fransiskus hal ini merupakan hal atau syarat yang harus di penuhi dalam mengikuti Kristus yang miskin dalam hubungan filial-nya dengan Bapa. Wujud tindakan ini di lakukan oleh Fransiskus dengan meminta sedekah untuk orang-orang miskin. Penyerahan diri dan kepercayaan penuh pada karya Allah (Bapa) yakni Penyelenggaraan IlahiNya yang diyakini Fransiskus dalam seseluruhan hidupnya. Ia yakin Bapa akan menyelenggarakan semua. Ini telah dimulai Fransiskus sejak ia menelanjangkan diri dihadapan Pietro Bernardone dan menyerahkan total hidupnya pada Bunda Gereja dan terlebih pada karya “mistik ketelanjangan dan penyerahan total” kepada  ke-“ada”-annya
Pengalaman memiliki Bapa di surga mendorong Fransiskus untuk tidak menyebutkan Bapa siapa saja di dunia ini, melainkan sebagai saudara. Hal ini kita lihat dalam persaudaraan Fransiskan dimana Fransiskus juga memanggil pengikutnya sebagai saudara. Klara juga telah tersentuh oleh keberadaan puteri hamba Bapa, dia sendiri menyebut dirinya sebagai hamba di hadapan Bapa dan para saudarinya, dan melayani sebagai ibu. Hal ini yang mendorong klara untuk menyebut ordonya sebagai saudari miskin.
             Dengan radikalitas mistik injil ini yang telah membimbing Fransiskus dan Klara menjadi hamba Orang kecil  dan menghidupi misteri kebijaksanaan Bapa. Dalam kebodohan salib menjadi kemuliaan dan kegembiraan satu-satunya bagi mereka.

ALLAH  PUTERA
Tiga pengalaman besar yang dialami Fransiskus dalam sejarah hidupnya yang menghantar ia pada pengalaman dengan Yesus Kristus. Pertama, pengalaman awal panggilan, yakni kisah salin San Damiano yang berbicara padanya. “…perbaikilah gerejaKu”. Kata “…Ku” adalah pernyataan akan Yesus sebagai Kepala Gereja yang ia bangun diatas batu karang dan dinyatakan pada Rasul Petrus. Dari awal Yesus menuntun ia pada panggilan untuk menjadi “patnerNya”. Pengalaman kedua yakni kisah di Grecia. Keinginan dan harapan Fransiskus ingin mengalami langsung bagaimana Allah hadir dalam kemanusiaan dan dalam kesederhanan dan kedinaan di kandang hewan. Fransiskus mengalami pengalaman akan Allah Putra yang menjadi manusia. Dan yang ketiga yakni pengalaman ia memperoleh stigmata yang menunjukkan “kesetubuhhan mistik” Fransiskus akan pengalaman Yesus Kristus secara total. Stigmata yang adalah pengalaman secara kemanusiaan penorehan tanda luka-luka Yesus pada jasmaniah Fransiskus. Namun hal itu dikarenakan ketotalan cinta Fransiskus akan inginnya ia menikah secara mistik kepada  Kristus dikarenakan jiwanya yang telah ia serahkan dan angkat sebagai kurban kepada Allah. Dan pengalaman yang ketiga ini pulalah yang menunjukan bagaimana Fransiskus ingin sekali mengalami pengalaman akan Allah Putera secara total. Hal itu tercapa karena ia alami dimasa hidupnya.

ALLAH  ROH  KUDUS
Pengalaman Fransiskus akan Roh Kudus dapat kita lihat secara implisist dalam doa dan hidupnya. “…Bapa mendiami terang yang tak terhampiri, dan Allah itu Roh, dan tidak seorang pun yang pernah melihat Allah..” kutipan dari petuah Fransiskus ini secara implisit menyatakan karya Roh Kudus ada bersama-sama dengan dan Allah sendiri Roh itu. Allah-lah yang memanggilnya, Allah yang membimbingnya, Allah yang menuntunnya dan yang paling penting namun tidak tampak, Fransiskus di-Roh-i oleh Roh Allah itu sendiri sejak ia mengalami benih panggilan ingin menjadi ksatria, memperbaiki gereja, menjalani kemiskinan/kedinaan, menjadi taat pada gereja, menerima keutamaan-keutamaan Ilahi, menyerahkan hidup, panggilan dan persaudaraannya pada Allah dan ia yakin Roh Allah itu jugalah yang mendampingi persaudaraan yang dipercayakan Allah padanya. Fransiskus mengalami seluruh hidupnya dituntun dan dibimbing oleh Roh Allah sendiri. Pengaalaman keberse-Roh-an inilah yang menjadi selubung dari semua karya perjalanan hidup Fransiskus sampai ia benar-benar mengalami banyak pengalaman mistik. Hidup Fransisku di-Roh-i oleh Roh Kudus. Dapat dikatakan Fransiskus adalah manusia yang hidup dalam dan dengan Roh Allah itu. Inilah pengalaman Fransiskus akan Allah Roh Kudus.

ALLAH  TRITUNGAL
Allah Tritunggal adalah rampungan pengalaman ke-Allah-an Fransiskus itu sendiri. Fransiskus sering menyebut Allah tritunggal: Bapa, Putera, dan Roh Kudus dalam setiap doa-doa, pujian ibadat, karya-karya, aturan hidup/anggaran dasar, petuah-petuah, wasiat, banyak tulisan lainnya yang menunjukan bahwa Fransiskus selalu berdoa dalam memulai sesuatu dengan pujian pada Allah Tritunggal, sebagai tandah penyerahan total pada Tritunggal Mahakudus itu sendiri. Ini melambangkan kekuatan Allah Tritunggal sangat penting dan utama. Fransiskus mendasarkaan atau meletakkan fondasi dasar ordonya pada kekuatan Allah Tritunggal. Doa Fransiskus selalu terarah pada Allah Tritunggal karena ia terutama tersentuh oleh kebesaran dan transendensi Allah. Seluruh hidup, panggilan, persaudaraan, ordo dan apa yang akan datang ia percayakan dan serahkan kepada Allah Tritunggal. Sangat tampak dari semua seruan pujian yang selalu ia nyatakan akan Allah Tritunggal-lah yang berkarya.

PENUTUP
Kudus, kudus, kuduslah Tuahn Allah yang mahakuasa yang kini ada dan yang telah ada dan yang akan datang; Ya, marilah kuta memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya. Marilah kita memuji Bapa dan Putera dan Roh Kudus: Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, segala karya Tuhan: Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya. Pujilah Allah kita, hai semua hamba-Nya dan kamu semua yang takut akan Allah, baik yang kecil maupun yang besar; Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan  Dia selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus: Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang  segala abad. Amin. Ya, marilah kita memuji dan  meluhurkan Dia selama-lamanya. Amin.
Dalam mengakhiri sharing kami ini, doa yang di atas menjadi kesimpulan yang coba kami angkat. Dalamnya tertuang isi hati penulis, yakni Fransiskus sendiri akan pengalaman akan Allah yang ia alami. Tiga kata yang menjadi permenungan kami akan pengalaman dan paham “Allah Fransiskus Asisi”, yakni pengalaman ”ke-ALLAH-an”, ‘keber-SATU-an” dalam Yesus dan “keberse-ROH-an” menuntun kami kepada permenungan tentang jiwa hidup Fransiskus itu sendiri yakni  “kedinaan” “pertobatan” dan “persaudaraan” karena dalam pengalaman akan Allah Bapa, Allah Putera, Allah Roh Kudus dan Allah Tritunggal semuanya hidup dalam hidup Fransiskus itu sendiri


REFLEKSI KRITIS BAGI PANGGILAN HIDUP KAMI
Membahas tentang “Allah Fransiskus Asisi” ini tanpa kesengajaan dapat dikatakan menuntun kami untuk belajar, berpikir, kritis, dan merenung kedalam diri kami masing-masing. Fransiskus mengalami “Pengalaman akan Allah” dalam hidupnya dan ia “Hidup dalam Allah”. Kisah hidup Fransiskus menggambarkan kepada kami bagaimana Allah berkarya dalam dirinya. Dalam karya itu Fransiskus dalam keyakinan bahwa Allah juga akan berkarya akan apa yang ia buat dalam hidupnya. Fransiskus menghidupi hidupnya dalam Allah pula. Ia tetap berrpengang dan mohon tuntunan secara terus menerus kepada Allah dan tersebih ia arahkan diri, jiwa dan rohnya kepada Allah pula. Hal inilah yang sangat menyentuh bagi kami, dimana pada masa sekarang ini kami dalam menjalani panggilan yang kami yakini sebagai panggilan Allah dan kami memilih pilihan untuk mengabdi kepada Allah lewat panggilan kami ini. Muncul pertanyaan refleksi sebagai penyimpul namun juga pertanyaan yang akan terus harus dijawab, yakni “bagaimana Pengalaman akan Allah kami alami dan hidupi?”

1 komentar:

  1. Imamat 19 : 18, Ulangan 6 : 4 - 5, Matius 22 : 37, Markus 12 : 29 - 31, Lukas 10 : 27

    Aksara Ibrani, " שמע ישראל יהיה אלהינו יהוה אחד ואהבתא את יהוה אלהיך בכל לבבך ובכל נפשך ובכל מאודך ואהבתא לרעך כמוך. "

    Cara membacanya menurut peraturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ve'ahavta et YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ve'ahavta le'reakha kamokha. "

    🕎✡️🐟✝️🕊️📖🇮🇱

    BalasHapus