Rabu, 21 November 2018

PUISI: 2001,11,27, NOVEMBER YANG KELAM KEMELAM



November yang kelam kemelam


Hujan yang mengguyuriku
Kecipak airnya bagai sembilu yang tertebar di hati
Kejernihan telah menjadi hitam kelam di hadapanku
Suaramu yang meraung-raung di telingaku yang membisukkan
Kelam-kemelam di hari-hariku
            Angin yang berhembus
            Air mataku, dialah yang membasahiku
            Membasahi benang-benang yang tersusun rapi
            sebagai pelindung perisaiku untuk menangkis duka
Tapi apa daya
Kau memang tampak putih seputih salju
Bening-bening sebening intan
Dingin, ya dialah yang membekukan,membius tulangku
            Kelam serasa hujan badai
            Ia datang bertubi-tubi kepadaku
Tapi apalah dayaku
Ku bagai kambing yang di usung kepembantaian di tengah hutan
Tapi aku tetap diam dan pasrah
Inilah diriku

                                              Wingpy, 27 November 2001
Siantar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar