Sabtu, 17 November 2018

RENUNGAN: CAHAYA ILAHI (Yoh 1:4)



Yoh 1 : 4
CAHAYA ILAHI
Dalam Dia hidup dan hidup itu adalah terang Manusia “
                Allah bukanlah sebuah objek yang dapat dijangkau oleh siappun entah itu orang hidup dan orang mati. Tetapi manusia mencoba membuat gambaran, bentukkan atau hal – hal kemiripan yang ternyata tak jarang membuat orang semakin kabur. Banyak sebutan yang disematkan pada sang yang Maha Kuasa. Kita bisa sebut banyak dan mengurutkan satu persatu dan semakin ki9ta banyak menyebut nama – nama itu semakin banyak kita membuat selabung  / harai   penutup bagi dia yang kita imani sebagai pencipta dan berkuasa atas jagat raya serta alam semesta dan sesisinya. Banyak tulisan dari buah pikir manusia yang mencoba – coba memberi gambaran kepada orang tapi malahan orang – orang semakin bingun. Dalam setiap putaran hidup manusia ada 2 kali / situasi bahwa manusia melihat dia yakni Allah yang benar – benar seperti ada – Nya dan bukan rekaan atau gambaran konyol yang membingungkan. Kedua situasi itu adalah saat manusia dalam pembentukannya di dalam rahim seorang ibu dan saat manusia kembali kepangkuanNya dan dikubur dalam rahim ibu pertiwi.  Tapi buan hanya itu Allah tetap bekerja dalam karya ciptaanya. Dia berikan sebuah daya ilahi yang tak dipunyai oleh ciptaan manapun yakni hidup. Bukan karena makanan yang orang makan atau minuman yang orang minum manusia bisa hidup. Ingat, bahwa ada karya Allah yang lebih kuat dari makanan dan minuman karena dari Dialah hidup dan Dia tetap berkarya dan ada didalamnya yakni hidup. Daya ilahi Allah ada dalam setiap rincian hidup dan hidup itu bukanlah sebuah objek atau gambaran atau sebuah ciptaan tapi Hidup adalah Allah sendiri yang tinggal dalam setiap ciptaan karena Allah telah berikan sepenuhnya Diri – Nya sebagai kasih dan cintaNya kepada Ciptaanya.
                Hidup itulah terang yang tak perna padam. Dia ada bersama Allah dan tetap akan kembali kepada – Nya. Cahaya yang merupakan kebenaran, itulah hidup bahwa segala ciptaan baik adanya dan dari kebenaran adanya. Cahaya yang menjadi pedoman,dan cahaya yang menjadi penerang. Setiap yang gelap akan lenyap karena kebenaran ada didalamnya. Allah ada dalam hidup dan hidup itu ada didalam kamu tinggal dalam kebenaran yang menjadi cahaya yakni Allah sendiri.
                                  Kehadiran Allah adalah cahaya dan terang
                                                Bagi hidup dalam diri setiap manusia
                                                                Karenanya manusia hidup didalam Allah
                                                                                Dan Allah berdiam dan tinggal dalam manusia “

                                               
                                                                                                                Butumalasan, 20 Maret 2009
               
                                                                                                Rahib Cristian Amore D’arm Wingpy Sihotang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar