AKU & LANGKAHKU: SURAT 3

UNTUKMU SAUDARA-SAUDARAKU

Parapat, 1 februari 2007

Pace e bene,

Salam hangaat damai dan kasihNya melimpah atas kamu semua saudara-saudaraku. Maaf jika suratku ini membuatmu terkejut dan bingung karena ketiba-tibaannya.

Memang dalam permenunganku aku tiba-tiba merasa rindu untuk melihat diriku. Kalian semua hadir di dalamnya. Untukmu Rudy Sibarani, Daniel, Petrus, Annes, Akop, Alex, Bernat, Ucok dan beberapa yang lain.

Suatu kali aku dikompas (diminta secara paksa uang/barang) oleh temanku. Tapi aku tak punya apa-apa untuk diberikan. Tapi itupun aku selalu dipaksa sampai memukul aku habis-habisan. Aku tak mampu melawannya. Aku hanya mampu menangis dan mendiamkannya di dalam hatiku. Aku sebenarnya ingin melawan dan memberontak akan semua itu. Aku benci, benci sekali kepadamu.

Masih banyak hal-hal dan pengalaman yang sering hadir yang membuat aku sangat kecil dan rendah. “bencong” itulah yang sering dan tiap hari kuterima sebagai ejekan yang sangat merendahkan aku lebih rendah lagi. Tetapi aku tidak melawan kalian semua akibatnya hatiku yang berontak, termakan dan kecut karena itu semua. Aku pernah menagis ketika aku dihadang beberapa dari kalian. Aku tak berani melawan. Aku tak menemukan tempat untuk berlindung.

Sebenarnya aku ingin bergabung dan dekat dengan kalian. Tapi apa yang bisa aku lakukan. Aku sudah langsung tak diterima. Kadang aku iri dan minder melihat kalian berkumpul-kumpul dan bermain sedangkan aku pulang ke rumah dengan tas yang berat karena banyaknya buku.

Ya…..apa yang bisa kusesali kembali semuanya sudah berlalu. Saudara-saudara sekarang aku hanya mohon maaf jika aku tak mampu membuat diriku seperti apa yang kalian harapkan. Aku pun mohon penerimaan kalian untuk saat ini. Aku mau bangkit dan memulai menerima dan mengolah semua kenangan kita.

Salam hangat dan doaku selalu mengiringi kalian.aku berharap kita bertemu kembali di lain waktu dengan kenangan yang baru dan penuh bahagia. Sampai jumpa.

Salam hangat,

Sdr, Christian A Sitohang