Rabu, 21 November 2018

PUISI: SENAFSU DOSA



Senafsu Dosa

Kau berbisik di dalam rayuanmu
“Datanglah hai kamu jantung hatiku”
Aku mau meneguk segelas madu murni dari seorang jejaka murni
Mari kemari dan bercumbulah dengan ku karena aku punya senjata
Cinta yang bisa memuaskan nafsumu yang telah kau bendung lama-lama
Lembut dan sangat nikmat terasa sentuhan godaan-godaan manismu
Kau balut aku dengan khayalan-khayalan indah dunia
Dan semua adalah nyata dari masanya
Kau lumuri aku lembut dan halus sekujur batinkku
Dengan buaian indah bahwa semua adalah nikmat
Kau kecup bibirku dengan perlahan dan lidahmu menjulur bermain
Dan membiusku dengan setetes main maut
Ia mulai membiusku dengan racun itu
Ubun-ubunku telah penuh dan hampir menumpahkan semuanya
Semua kemurnian diri ini
Belum lagi aku sempat berfikir akan semuanya
Dengan cepat tanganmu meraba dengan mesra seluruh tubuh ini
Kau menyentuh inti perasaan manusiaku
Kau bermain-main dengannya dan meransang kemanusiaanku
Dengan bayang-bayang indah suatu kenikmatan
Semua semakin memacu dan roh ku mulai terkulai lemah
Tak berdaya karena karena kau semakin gencar meransang dan mencumbu
Inti perasaanku ...
Kau menkulumnya dengan bibir lembut mu
Kalian saling bercumbu
Kau mengerti kelemahan dan kesenangannya
Setiap sentuhan yang kau buat membius satu per satu bagian tubuhku
Aku telah kau ikat dengan kenikmatan dunia
Aku terkulai diatas ranjang dunia yang lembut oleh daya tariknya
Kau tidak buang-buang waktu
Semakin aku merintih
Semakin kau menembus dan meracuniku dengan bius dosamu
Saat aku terlentang tak berdaya
Manusia Ilahi ku telah kau telanjangi tanpa ada tersisa membalut tubuhku
Bertahan kau memeluk diriku dengan semakin erat
Tubuhku tak berdaya karena semua telah terbius oleh racun dosa
Kau melumuri aku dan mencumbu tubuhku
Kau membuat aku melayang ke awan-awan
Dan semakin darahku terkumpul dalam hati kemanusiaanku
Yang telah menyatu dengan inti kedosaanmu
Aku benar-benar tak berdaya daan tak tahu malu
Aku hanya tahu bahwa aku telah lemah
Dan dosaku  muntah melumuri durja
Aku berdosa, aku berdosa, aku manusia berdosa
Yang telah menjadi budak dari manusiawi dan dunia ini
Aku telah menista Allah dengan mencopot cintaNya dan
Memberikannya pada penguasa dosa
Aku hina, aku hina, aku adalah budak senafsu dosa

Wingpy, 15 Maret 2010
Butumalasang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar