Sabtu, 17 November 2018

PUISI: LUPAKANLAH



Lupakanlah

Aku berjalan mengarungi jalan setapak
Sampai di pintu kapel ku membuat tanda kemenangan itu
Ku berlutu di samping papan yang menatiku
Ku berlutut dan berdoa
            Bayangannya terlamun dalam benakku
            Wajah………wajah mereka berdua serasa yang masuk ke dalam
            Doaku dan membayang-bayangku
Pukulan gong menandakan mari kita mulai
Ku berdiri di belakang banyak para selasak tubuh
Yang keluar untuk vakultatif
Tak kala mata ini menerayang melihat dia duduk tepat sebaris
Ku melihat melamunkan kesederhanaan dan pandangan yang
Serasa mengoyah dinding
Ku membisu seribu bahasa
            Selesai komuni ku berlutut dan menyatakan hatiku
            Tuhan rubahlah hidupku untuk melupakanmu
            Karna ku tak pantas untuk melakukan hal itu
            Lamunanku terhempas dari bayangan yang mengelilingiku
Kududuk dan berkata hati, bibir, pikiran, satulah hanya
Untuk Tuhan, tidak untuk dia, dia

                                                          Wingpy, 22September 2001
                                                                                           Siantar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar