Kubur Seorang Bapa
Tanpa Putra
Setangkai bakung putih
pelan digeser angin pekuburan
Suaranya setengah di bawah lirih
menelungkup melingkari sebuah nisan
Karena sore tempat itu sepi
Karena sepi kubur itu
sunyi
Karena sunyi pusara itu tak tahu
Karena tak tahu, tanah ini tak berpenghuni
Kusapa daun bakung itu
diam semakin membisu
aneh; dia lepaskan seluruh pakaiannya
kubaca dalam darahnya
“aku bukan mayat sinorita”
“aku adalah altar kudus”
Di sini diberkati sepasang mempelai bahagia
untuk menikahi cinta
Wingpy, Februari 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar