Koster
Ku masuk gedung putih, di
mana aku akan tinggal
Di sana berdiri kokoh sebuah
kapel yang kecil
Alunanku melayang “Di sinilah
aku meneruskan tugasku”
Aku merasa gembira gapura itu
serasa menentangkan tangan
Dan……..dan ia tersenyung
Hari berganti hari, siang berganti malam
Bulan
berganti matahari semua itu ku lalui demi menunggu
Panggilan
tugas
Tak terasa gendang gempita
terdengar di alunkan
Oleh suara angina, “pemilihan
koster sebentar lagi”
Hati berdebar menunggu dengan duduk termangu
Tapi ba rasa bom, sangkakala yang menggoyangkan cakrawala
Ku tak tersentuh oleh panggilan koster
Kini layangan pandanganku
selalu kosong
Mataku selalu berair
Aku bodoh,aku tolol,aku idiot
Itulah teriakan hati yang
mengelegak
Kau ini bukan pecipta nasib
Ku
hanya meminta-minta
Terimalah apa yang di berikan
Wingpy, 8 November 2001
Siantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar