Sabtu, 17 November 2018

RENUNGAN: SAKRAMEN TOBAT



SAKRAMEN TOBAT
(PENGKUAN DOSA)

Karya utama dan paling utama adalah karya keselamatan. Dan pribadi Allah yang paling utama  dan besar adalah KerahimanNya. Sejak awal Allah punya karya yang Ilahi, rahasia dan tak dimengerti oleh siapapun, apapun dan sampai kapanpun selain hanya Allah saja.karya-karyaNya dan jalan-jalanNya mulai diragukan dan dipertanyakan oleh manusia-manusia yang sudah dikuasai oleh dunia dan yang hanya mereka anggab bahwa kerealisasianlah yang harus dan hanya itu yang dipandang, sedangkan masalah lain, terlebih yang berkaitan dengan iman dan Allah adalah keragu-raguan dan sulit untuk diterima.
Namun sebagai orang beriman katolik,  semestinya kita bisa melihat lebih dalam dan ikut ambil bagian di dalamnya. Gereja kita penuh sarana dan tanda-tanda kehadiran Allah bagi kita. Sakramen yang menjadikan, merenungkan, mengakrabkan, menghadirkan dan terlebih meleburkan kita dengan karya dan kehadiran Allah sendiri. Sakramen tobat salah satu di antara banyak sarana itu, namun orang beriman saat ini belum melihat betul-betul apa dan bagaimana karya Allah yang ada di dalamnya.
”Sungguh sebuah penyesalan dan kebodohan bagi siapapun yang tidak pernah mau hadir dan menganggap sia-sia sakramen tobat.” Karya keselamatan dan penebusan yang diberikan oleh Allah Bapa melalui PutraNya Yesus Kristus dan kini Roh Kudus yang meneruskan lewat iman dalam diri umat serta nampak dari sarana dan karyaNya melalui karya gereja.
Dalam sakreamen tobat, Allah menghujani dan meleburkan umatnya yang datang kepadaNya karena penyesalan atas dosa-dosa dan mau lebih dipersatukan dalam karyaNya sendiri. Lewat iman Allah hadir dan memberikan secera penuh berkat kerahimannya bagi yang berharap dengan penuh rendah hati.
Manusia merasa ragu-ragu jika ia mengaku kepada manusia (imam)? Adalah sebuah karunia besar ketika kamu melihat kehadiran Allah dalam diri imam sendiri yang walaupun manusia lemah dan berdosa namun imamat suci menjadikan ia sebagai tempat Allah berkarya.

Sarasa sebuah kesesakan dan keterikatan yang sungguh sangat menindi jiwa kita dan seakan semua adalah kesia-siaan. Karena kelemahan, kedosaan dan keterikatan kita akan dunia membuat kita merasa jauh dan ditinggal oleh Allah. Namun sebenarnya Allah malahan sungguh sangat dekat dengan kita lebih dari kita dengan tubuh kita sendiri. Ia dekat dan sangat dekat sekali pada kita, karena Ia mengunggu dengan setia kapan kita mengingat Dia dan mau kembali lagi kepada-Nya.
Hanya dengan sepatah kata saja maka aku akan sembuh.
Namun Allah tetp menuggu kita untuk datang, berbicara, dan membentangkan segala yang membebani kita dikarenakan oleh dosa dan kelemahan kita. Ia hadir dan menyedengkan telina-Nya untuk mendengarkan pengakuan kita. Sepatah kata itu kunanti, kamun nantikan, kita nantikan, semua orang nantikan, yakni :”Lepas”. Lepas dari keterikatan dan penjara duniawi dan kelemahan dan kedosaan kita. Kita merasakan ini semua, jika kita memandang Wajah Allah lewat  iman. Lewat iman yang ada di hadapan kita hadir bersama Allah lewat, maka iaman yang ada di hadapan  kita hadir bersama Allah dalam bilik pengakuan dosa.

”Cintaku menantikan sebuah Cinta yang Ilahi di mana kami bersatu di dalamnya.”

                                                                                      

                                                                                         Buntumalasang, 15 Desember 2009
                                                                                                     
                                                                                                   Rahib Christian Amore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar