SAKRAMEN TOBAT
(PENGKUAN DOSA)
Karya utama dan paling utama
adalah karya keselamatan. Dan pribadi Allah yang paling utama dan besar adalah KerahimanNya. Sejak awal
Allah punya karya yang Ilahi, rahasia dan tak dimengerti oleh siapapun, apapun
dan sampai kapanpun selain hanya Allah saja.karya-karyaNya dan jalan-jalanNya
mulai diragukan dan dipertanyakan oleh manusia-manusia yang sudah dikuasai oleh
dunia dan yang hanya mereka anggab bahwa kerealisasianlah yang harus dan hanya
itu yang dipandang, sedangkan masalah lain, terlebih yang berkaitan dengan iman
dan Allah adalah keragu-raguan dan sulit untuk diterima.
Namun sebagai orang beriman
katolik, semestinya kita bisa melihat
lebih dalam dan ikut ambil bagian di dalamnya. Gereja kita penuh sarana dan tanda-tanda kehadiran Allah bagi kita.
Sakramen yang menjadikan, merenungkan, mengakrabkan, menghadirkan dan terlebih
meleburkan kita dengan karya dan kehadiran Allah sendiri. Sakramen tobat salah
satu di antara banyak sarana itu, namun orang beriman saat ini belum melihat
betul-betul apa dan bagaimana karya Allah yang ada di dalamnya.
”Sungguh sebuah penyesalan dan kebodohan bagi siapapun yang tidak pernah
mau hadir dan menganggap sia-sia sakramen tobat.” Karya keselamatan dan
penebusan yang diberikan oleh Allah Bapa melalui PutraNya Yesus Kristus dan
kini Roh Kudus yang meneruskan lewat iman dalam diri umat serta nampak dari
sarana dan karyaNya melalui karya gereja.
Dalam sakreamen tobat, Allah menghujani dan meleburkan umatnya yang datang
kepadaNya karena penyesalan atas dosa-dosa dan mau lebih dipersatukan dalam
karyaNya sendiri. Lewat iman Allah hadir dan memberikan secera penuh berkat
kerahimannya bagi yang berharap dengan penuh rendah hati.
Manusia merasa ragu-ragu jika ia mengaku kepada manusia (imam)? Adalah
sebuah karunia besar ketika kamu melihat kehadiran Allah dalam diri imam
sendiri yang walaupun manusia lemah dan berdosa namun imamat suci menjadikan ia
sebagai tempat Allah berkarya.
Sarasa sebuah kesesakan dan keterikatan yang sungguh sangat menindi jiwa
kita dan seakan semua adalah kesia-siaan. Karena kelemahan, kedosaan dan
keterikatan kita akan dunia membuat kita merasa jauh dan ditinggal oleh Allah.
Namun sebenarnya Allah malahan sungguh sangat dekat dengan kita lebih dari kita
dengan tubuh kita sendiri. Ia dekat dan sangat dekat sekali pada kita, karena
Ia mengunggu dengan setia kapan kita mengingat Dia dan mau kembali lagi
kepada-Nya.
Hanya dengan sepatah kata saja maka aku akan sembuh.
Namun Allah tetp
menuggu kita untuk datang, berbicara, dan membentangkan segala yang membebani
kita dikarenakan oleh dosa dan kelemahan kita. Ia hadir dan menyedengkan
telina-Nya untuk mendengarkan pengakuan kita. Sepatah kata itu kunanti, kamun nantikan, kita
nantikan, semua orang nantikan, yakni :”Lepas”. Lepas dari keterikatan dan
penjara duniawi dan kelemahan dan kedosaan kita. Kita merasakan ini semua, jika
kita memandang Wajah Allah lewat iman.
Lewat iman yang ada di hadapan kita hadir bersama Allah lewat, maka iaman yang
ada di hadapan kita hadir bersama Allah
dalam bilik pengakuan dosa.
”Cintaku
menantikan sebuah Cinta yang Ilahi di mana kami bersatu di dalamnya.”
Buntumalasang, 15 Desember
2009
Rahib Christian Amore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar