MUTIARA HIDUP
PERTAPA
Dari dalam batinku ada tanya
yang besar menyelimuti seluruh hidupku dan jiwa serta rohku. Apa yang kau cari
dengan cara hidup seperti ini..? Pertanyaan
ini sering muncul dari dalam kedalaman batinku. Ya ....., sebenarnya
tanya ini tak jarang membuat aku takut dan merasa semakin kecil dan sangat
kecil. Muncul tanya pengikut yang sangat memberatkan aku menjawabnya, mau apa.?
Setiap kali tanya – tanya ini menghampiri ku, aku lebih dulu mengingat dan
berdoa “ Tuhan benarkah kau memanggilku menjalani panggilan suci dan berat
ini.? Jika Engkau yang berlaku atas ini semua, Engkau yang memulai, Engkaulah
yang berkarya atasnya dan Engkaulah yang menyelesaikannya saatnya tiba. “ Gundahku dan dukaku menekan jiwaku sampai
aku sulit menguatkan semua. Tapi aku tetap ingat landasan hidup dan kekuatanku
saat aku mengambil keputusan “ ya “ atas panggilan suci ini yakni
1.
Hidup sepenuhnya menjadi silih
atas dosa – dosa ku, dosa – dosa banyak jiwa di dunia ini yang sudah sangat
berdosa sampai mereka sudah berada didepan ambang neraka walaupun mereka masih
hidup di dunia ini, untuk jiwa – jiwa di api penyucian ( aku mau doaku dan
silihku menarik banyak jiwa sampai tempat duka dan dosa itu kosong ), untuk
banyak jiwa yang tiada percaya pada yesus sebagai putra Allah dan penebus dosa,
untuk jiwa – jiwa biarawan dan biarawati serta gembala umat yang sudah mulai
lupa tanggung jawab dan kaul – kaul yang di ikat mereka serta lupa akan hukum
cinta kasih dan untuk banyak jiwa yang tak punya orang untuk berdoa bagi mereka
akan anak – anak yang di aborsi, jiwa – jiwa yang terbuang dan dilupakan dan
banyak jiwa yang tak sempat bertobat.
2.
Apapun rahmat dan karya Allah yang
diberikan padaku semasa hidupku ingin kukembalikan sepenuh – sepenuhnya kembali
kepada Allah dalam keadaan baik, suci dan tak bercelah adanya.
3.
Membuat sebuah pertapaan khusus
bagi banyak masyarakat khususnya umat Allah yang mencari sumber air segar dalam
kemelut dunia dan dosa – dosa yang telah meraung mencari mangsa.
4.
Membentuk sebuah kentaunitas pertapa – pertapa
pria maupun wanita yang khusus menyerahkan hidupnya untuk keselamatan banyak
jiwa dan meninggalkan dunia sepenuhnya dengan segala ketentuannya dengan
sebutan “ Amor Dei “
5.
Persembahanku yang terkhir sebelum
penghujung hidupku, aku berharap Allah mendengarkan doaku, semoga aku bisa
memberikan silih agung lewat tubuhku dalam kesengsaraan dan luka – luka yesus
untuk banyak jiwa setelah aku pergi dari dunia.
Ini lah semua yang
menjadi pedoman hidup dan tujuan tapaku, seandainya ada yang mau mengikuti cara
hidup seperti aku, mereka harus ingat kelima landasan dan dasar hidup awal
pertapaanku dan tujuan utamanya.
Saat aku mengingat kelima butir
mutiara hidup cintaku aku semakin kuat menghadapi pertanyaan , godaan dan dunia
yang mencoba menumbangkan aku. Aku berseruh dengan lantang “ Nama Tuhan hendak
kuwartakan, dan persembahan agungku ku berikan sebagai silih bagi nama – Nya
yang tersuci. “
Butumalasan, 15 April 2009
Rahib.
Christian Amore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar