Sabtu, 17 November 2018

RENUNGAN: BATU 2



BATU 2.....
                Saat aku sedang asik menyusun batu – batu ini untuk membentuk sebuah jalan tiba – tiba sebuah batu besar berkata kepadaku. “  Mengapa kau harus menyusun terlebih dahulu batu – batu yang besar kemudian yang sedang, kemudian batu yang agak kecil dan terakhir menimpanya agar tertutup semua bagian tanah dengan batu yang kecil dan halus? “ Aku berkata dan mencoba terdiam sebelumnya untuk menenangkan hatiku yang terkejut atas ketibaan – tibaan dari sapaan batu besar tadi.
                “ Saudaraku batu yang baik, aku hendak membuat sebuah jalan yang rapi dan nantinya jangan ada tumbuh tanaman – tanaman rumput dari sela – selanya. Dari sebab itu aku menyusun terlebih dahulu batu – batu yang besar, kemudian batu yang sedang, kemudian disela selanya, jika masih nampak tanah aku menyusun dan menimpanya dengan batu yanmgh agak kecil dan agar semua nampak rapi dan tertutup rapat aku menyusun batu – batu yang kecil dan halus diatasnya. Ya...... kini jalannya nampak rapi dan semoga rumput – rumput tidak tumbuh dari sela – selanya. Batu terdiam lama dan tiba – tiba berkata “ Bagus , kamu benar selang beberapa menit saat aku meneruskan menyusunbatu, batu besar itu berkata.
                Inilah hidup dan perjalan kehidupan . semua hal harus menjadi pemaknaan yang baik untuknya. Ketika kita dihadapkan pada kehidupan maka hidup memberikan semuanya kehadapan kita yakni hal – hal dunia akan baik dan buruknya. Ada yang besar , kecil , sedang , agak kecil dan yang sengat kecil. Manusia terhadang dan bahkan ada yang menganggab bahwa semuanya itu adalah masalah dan derita. Namun orang bijak akan memaknai semuanya sebagai sebuah bersahabatan antara manusia, hidup dan kehidupannya. Ia akan menyusun satu persatu kehidupan mulai dari yang besar ke yang terkecil. Semuanya punya makna tersendiri baik itu yang benar atas salah, buruk atau baik bahkan yang sama sekali tak kita hiraukan atau lupakan namun punya makna bagi orang bijak. Ketika semuanya sudah selesai tersusun maka orang bijak itu berka.

“ Aku bejalan diatas kehidupanku dan hidupku adalah penopang
Akau dan kehidupan dan kami saling memberi senyuman
Yamg indah ketika harus berjumpa
Satu sama lain dan dalam
Segala hal “

*22 April 2009 *
               
                                                                                                                      Rahib Christian Amore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar